Diskusi Korespondensi
Bersama Pdt. Rudy R. Sirait, S.Th, MA.CE
Apakah Pengorbanan Yesus di Kayu Salib Masih Kurang Lengkap?Bersama Pdt. Rudy R. Sirait, S.Th, MA.CE
Mohon
penjelasan Pak Dosen dari perkataan Paulus dalam Kolose 1:24, “Sekarang aku
bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam
dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu
jemaat.” Yang menjadi pertanyaannya, sekarang di situ disebutkan ".....apa
yang kurang" dan "pada penderitaan Kristus," .....???? apakah
pengorbanan Tuhan Yesus diatas Kayu salib itu masih kurang, mengapa Paulus
menulis begitu, Mohon jawabannya (Tugas Dwi Siswanto).
Syalom Pak Tugas Dwi Siswanto. Pertanyaan pak
sangat baik. Saya akan menjawab apa yang pak pertanyakan, semoga dapat membantu
untuk memahami apa yang dimaksudkan dalam Kolose 1:24.
Paulus sangat memahami konsep dan teologia
kematian Kristus di kayu salib. Tidak sedikitpun terpikirkan dalam benaknya
bahwa masih ada yang kurang dalam penderitaan dan pengorbanan Yesus di kayu
salib. Kutuk yang diakibatkan karena dosa yang diperbuat oleh manusia telah
lunas dan tuntas di bayar oleh Yesus melalui penderitaan dan kematian-Nya di
kayu salib. Kata “kutuk” dosa di sini berarti segala kutuk, bukan sebagian dari
kutuk atau kutuk-kutuk tertentu saja (lihat Gal. 3:13). Karena itulah dengan
tegas Paulus mengatakan bahwa keselamatan adalah kasih karunia, bukan usaha
dari manusia (lihat Ef. 2:8-9). Kotbah dan pengajaran Paulus juga mengarah
kepada salib (1 Kor. 15:14; Gal. 6:14; 1 Kor. 2:2). Karena itulah ia senantiasa
untuk berusaha mengenal dan memahami misteri salib tersebut (Flp. 3:10).
Kata kerja Yunani "antana pleroo"
dalam Kolose 1:24 memang dapat diartikan "menggenapkan” atau “menambah
suatu kekurangan yang berasal dari mana saja." Tetapi gagasan yang
dimaksudkan oleh Paulus dalam ayat ini bukan menyatakan bahwa pengorbanan Yesus
belum sempurna atau belum lengkap, tetapi yang dimaksudkannya adalah menggenapi
atau melengkapi apa yang telah diperintahkan oleh Tuhan Yesus agar setiap pengikut-Nya
memikul salib atau bersedia untuk hidup dalam penderitaan (lihat Mat. 10:24;
Luk. 14:27).
Rasul Paulus telah menggenapi akan hal itu karena ia menyadari seutuhnya bahwa panggilan umat Kristiani bukan semata percaya kepada Kristus melainkan juga menderita untuk Kristus (lihat Rm. 8:17; Flp. 1:29; 3:10; 2 Tim. 3:12). Beberapa ahli teologia sering mengistilahkan hal ini sebagai “teologia penderitaan.” Bilamana ia atau setiap pengikut Kristus mau bersekutu dalam penderitaan-Nya, maka itulah yang dimaksudkan dalam Kolose 1:24 ini "menggenapkan dalam daging apa yang kurang pada penderitaan Kristus."
Rasul Paulus telah menggenapi akan hal itu karena ia menyadari seutuhnya bahwa panggilan umat Kristiani bukan semata percaya kepada Kristus melainkan juga menderita untuk Kristus (lihat Rm. 8:17; Flp. 1:29; 3:10; 2 Tim. 3:12). Beberapa ahli teologia sering mengistilahkan hal ini sebagai “teologia penderitaan.” Bilamana ia atau setiap pengikut Kristus mau bersekutu dalam penderitaan-Nya, maka itulah yang dimaksudkan dalam Kolose 1:24 ini "menggenapkan dalam daging apa yang kurang pada penderitaan Kristus."
Secara terus terang rasul Paulus meyebutkan
perihal banyaknya penderitaan yang dialaminya setelah ia memutuskan untuk menjadi
pengikut Kristus (lihat 2 Kor. 11:24-27). Tetapi secara tegas pula ia
mengatakan bahwa penderitaan yang dialami tidak sebanding dengan penderitaan
Kristus dan kemuliaan yang kelak akan diterimanya bilamana ia bersedia
menanggungnya dengan penuh sukacita. Kalau pun ia sanggup menanggung segala
penderitaan yang dialami dalam hidupnya, semuanya itu tidak terlepas dari
pertolongan Tuhan yang memberikan kemampuan dan jalan keluar kepadanya (2 Kor.
4:7-9; Flp. 4:13; 1 Kor. 10:13). Bagaimana, siap untuk menderita? Atau
sebaliknya, ingin menjadi pengikut Kristus tetapi menolak penderitaan. Jalan
salib bukanlah mudah, tetapi jalan salib haruslah dilalui agar kita dapat
dikatakan layak menjadi murid Kristus. (RRS)
Harapan saya kita terus bersukacita memikul salib dalam kehidupan ini
BalasHapus