Jumat, 25 November 2011

Silsilah Yesus Kristus

  Kotbah Ekspisitori    -    Pdt. Rudy R. Sirait, S.Th, MACE 
 
Silsilah Yesus Kristus
(Matius 1:1-17)

Fokus utama dari penulisan Injil Matius pada saat itu ditujukan kepada orang-orang Yahudi. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa Matius memulai tulisannya dengan menyertakan silsilah Yesus Kristus (lihat Mat. 1:1-17). Dan kredibilitas Matius dalam pencatatan silsilah tentunya tidak perlu diragukan karena sebelumnya ia berprofesi sebagai pemungut cukai yang pastinya adalah seseorang yang berpendidikan.

Penulisan silsilah bagi orang Yahudi merupakan suatu hal yang biasa dan sangat penting untuk mengetahui garis keturunan seseorang. Mungkin bagi beberapa orang akan merasa bosan atau tidak tertarik untuk membaca rentetan nama yang tertera dalam silsilah itu. Memang, sangatlah beralasan bila merasakan hal seperti itu, mungkin dikarenakan anda merasa asing dengan nama-nama yang tercantum dalam silsilah itu atau karena tidak mengerti makna yang terkandung di dalamnya.

Silsilah sebagai bukti otentik untuk menunjukkan suatu keberadaan seorang manusia yang pernah ada dalam sejarah kehidupan di dunia ini. Silsilah Yesus Kristus yang dicatat oleh Matius menjadi referensi perihal keberadaan Yesus Kristus sebagai manusia sejati. Saya coba menyajikan catatan ini agar kita memiliki pahaman yang utuh perihal silsilah yang dicatat oleh Injil Matius. Apakah makna yang terkandung dalam silsilah Yesus Kristus?


1. Silsilah Sebagai Pembuktian Bahwa Kelahiran Yesus Kristus Adalah Fakta Sejarah.

Banyak cerita-cerita rakyat yang memiliki sensasi atau keunikan tersendiri perihal kelahiran seseorang. Sebutkanlah cerita rakyat Yunani yang menceritakan bahwa dewa Zeus mengawini seorang wanita hingga lahirlah seorang manusia yang bernama Hercules. Orang Minahasa memiliki cerita tentang Limimuut atau cerita rakyat Pasundan tentang dayang Sumbi yang hamil secara fantastik. Akan tetapi kebenaran dari cerita-cerita rakyat itu sangatlah diragukan keabsahannya karena tidak memiliki bukti historis. Cerita-cerita rakyat itu hanya fiktif semata, bukan fakta sejarah.

Silsilah merupakan bukti historis untuk menjelaskan tentang asal-usul seseorang ditilik dari garis keturunannya. Waktu Matius mencantumkan silsilah Yesus dalam Injil Matius, maka silsilah yang dicantumkannya itu sebagai pembuktian bahwa kelahiran Yesus Kristus sekitar dua ribu silam, bukanlah suatu dongeng atau cerita legenda, melainkan suatu fakta sejarah yang tidak perlu diragukan keabsahannya. Memang, tanggal kelahiran Yesus Kristus sulit untuk dipastikan, tetapi kelahiran-Nya di Betlehem adalah suatu kepastian. Bukankah penanggalan masehi, menegaskan kenyataan perihal kelahiran Yesus di muka bumi ini? Nggak ada alasan bagi manusia untuk meragukan faktanya.


2. Silsilah Sebagai Pembuktian Bahwa Yesus Kristus Adalah Mesias.

        Orang-orang Yahudi adalah umat yang menantikan Mesias. Mereka percaya bahwa suatu saat akan datang ke dalam dunia ini seorang Mesias dari keturuanan Daud yang akan melepaskan mereka dan memulihkan kembali kondisi bangsa Israel. Silsilah sebagai pembuktian bahwa Yesus adalah Anak Daud (lihat Mat. 1:1). Dan Matius berkali-kali mencatat berbagai pengakuan dari khalayak ramai pada saat itu bahwa Yesus Kristus adalah Anak Daud (band. Mat. 1:68-69; 12:33; 15:22; 20:30-31; 21:9-15). Yesus Kristus adalah penggenapan dari nubuatan Mesias yang tertulis dalam Perjanjian Lama (band. Mat. 1:21-22; Luk. 1:26-33). Dengan kata lain, Yesus Kristus adalah jawaban atas apa yang sedang dinanti-nanti oleh orang-orang Yahudi pada saat itu. Agar umat Israel mempercayai bahwa Yesus adalah Anak Daud maka silsilah menjadi bukti yang bersifat otentik, faktual dan terpercaya.
       Daftar asal usul atau silsilah merupakan hal yang sangat penting bagi orang Yahudi untuk menemukan kemurnian garis keturunan Yesus sebagai Anak Daud. Seorang imam misalnya, harus murni dari keturunan Harun yang turun temurun sampai pada dirinya sehingga ia layak disebut sebagai imam. Ezra pernah menolak anak-anak Habaya, anak-anak Koz dan anak-anak  Barzilei karena nama mereka tidak tercatat dalam silsilah sebagai keturunan asli Yahudi (band. Ezra 2:62). Jadi, maksud dari penulisan silsilah sebagai pembuktian bahwa Yesus sesungguhnya adalah Anak Daud, Mesias yang dijanjikan itu. Ironisnya bangsa Israel tidak mengakui bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan itu. Tragisnya lagi, mereka masih saja menanti-nanti padahal yang dinanti sudah kunjung datang?


3. Silsilah Sebagai Pembuktian Untuk Meluruskan Paradigma Yang Salah.

Paradigma yang berkembang pada saat itu bahwa orang berdosa dibenci oleh Allah. Mereka tidak akan pernah masuk dalam kategori sebagai umat Allah terlebih menjadi alat kemuliaan Tuhan. Penelusuran silsilah memperlihatkan bahwa garis keturunan Yesus Kristus sendiri berasal dari keturunan orang-orang berdosa. Coba Anda cermati empat wanita berdosa yang terdapat dalam silsilah keturunan Yesus Kristus. Tamar (Mat. 1:3) adalah seorang wanita pemikat dan pelacur (band. Kej. 38). Ia pernah berzinah dengan mertuanya sendiri, Yehuda yang akhirnya membuahkan seorang anak. Begitu pula dengan Rahab (Mat. 1:5a) adalah seorang pelacur yang berasal dari Yerikho (band. Yos. 2:1-7). Selanjutnya, Rut (Mat. 1:5b). Ia bukan seorang wanita Yahudi, melainkan keturunan Moab, bangsa kafir (Rut. 1:4). Sebelum menikah dengan Boas, Rut menjadi buruh di penggilingan milik Boas. Paradigma yang berkembang pada saat itu bahwa keturunan Moab tidak akan pernah masuk dalam hitungan sebagai umat Allah (Ul. 23:3). Begitu juga dengan Salomo (Mat. 1:6) anak yang dilahirkan oleh Betsyeba, seseorang yang pernah berzinah dengan Raja Daud sebelum mereka akhirnya menikah (band. 2 Sam. 11-12).

Apa makna yang terkandung dengan dicatatnya dalam silsilah Yesus Kristus perihal para wanita berdosa, yang mana di antara mereka bukan sama sekali berasal dari kalangan orang Yahudi? Artinya, melalui silsilah diluruskan suatu paradigma yang sudah berurat dan berakar pada saat itu bahwa, "Allah membenci orang berdosa dan orang kafir tidak akan pernah dapat masuk surga." Melalui silsilah ini diluruskan suatu paradigma bahwa sesungguhnya Allah bukan membenci manusia berdosa, melainkan mengasihi orang berdosa. Dan hal itulah yang ditegaskan oleh Yesus agar mendapat perhatian oleh umat Allah secara seksama, bahwa: “Allah bukan datang untuk orang benar tetapi Ia datang untuk memanggil orang berdosa” (baca Mat. 9:13). Memang "time table" Allah menyelamatkan bangsa Israel terlebih dahulu. Allah sangat menghargai urutan-urutan yang berlaku dalam sejarah keselamatan. Misi penyelamatan Allah, berawal dari bangsa Israel, tetapi Allah yang tidak pilih kasih atau “pandang bulu” itu menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (Mat. 15:24 band. Rm. 1:16; 2:9-11; 1 Tim. 2:4).

Wanita biasanya tidak dicantumkan dalam silsilah orang Yahudi. Budaya Yahudi memberlakukan bahwa wanita tidak mempunyai hak hukum. Wanita dianggap sebagai sesuatu bukan sebagai seseorang. Ia adalah milik bapaknya atau milik suaminya dan dapat diminta untuk melakukan apa saja seperti yang dikehendaki oleh bapak atau suaminya. Bahkan di dalam doa pagi, setiap laki-laki Yahudi berterima kasih kepada Allah karena ia tidak diciptakan sebagai orang non Yahudi, bukan pula sebagai hamba atau seorang wanita.

Dalam pengertian lain, silsilah hendak menegaskan bahwa wanita penting dan berharga bagi Allah. Hakekat wanita dan pria sama di hadapan Allah karena diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (band. Kej. 1: 27) dan mereka dapat dipakai menjadi alat kemuliaan-Nya. Perbedaan antara laki-laki dan wanita bukan pada hakekatnya, melainkan perannya. Melalui silsilah Yesus Kristus, terkandung suatu kebenaran surgawi bahwa di dalam Yesus Kristus tidak ada perbedaan antara pria dan wanita; antara orang Yahudi dan non Yahudi. Tahukah Anda, bahwa Yesus Kristus bagi semua suku bangsa dan kasih-Nya berlaku bagi semua orang? Haleluya. Saya bangga sebagai seorang laki-laki dan tidak pernah terbayangkan ingin menjadi seorang wanita. Saya tidak pernah berkecil hati walaupun bukan seorang Yahudi. Dan saya sangat bangga berasal dari suku Batak karena orang Batak juga dikasihi oleh Allah. Bagaimana dengan anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar