Jumat, 13 Januari 2012

Kotbah Ekspositori - Beritakanlah Firman Tuhan (2 Timotius 4:1-5)

  Kotbah  Ekspositori - Pdt. Rudy R. Sirait, S.Th, MA.CE  


Beritakanlah Firman Tuhan
(2 Timotius 4:1-5)


Introduksi. 
           
            Setiap hendak memarkirkan mobil selalu saja pak pendeta mengalami persoalan padahal sudah disediakan tempat parkir untuk kendaraannya. Persoalannya dikarenakan, para pengunjung gereja menggunakan tempat parkirnya seenaknya sendiri, walaupun dengan jelas ada tanda peringatan larangan untuk memarkirkan kendaraan di tempat itu. Awalnya pak pendeta mengira bahwa tandanya kurang jelas sehingga ia minta ditambahkan dengan kalimat penegasan, ”Disediakan khusus untuk Pendeta.” Walaupun larangan sudah diberikan, para pengunjung gereja masih saja tidak mengindahkannya. Mungkin diperlukan tanda yang lebih tegas lagi, pikir sang pendeta. Kemudian ia mengubah dengan kalimat yang lebih tegas, "Tuhan menyediakan tempat ini hanya untuk hamba-Nya". Namun hal ini pun tidak membuahkan sesuatu yang diharapkan.
            Dalam keadaan kesal dan sebal tampaknya pak pendeta mendapatkan suatu ide yang cemerlang dan memang hasilnya sangatlah memuaskan karena sejak dipasang tanda larangan yang terakhir itu, tidak seorang pun jemaat yang memarkir lagi mobilnya di tempat khusus itu. Tahukan anda apa kalimat yang tertera dalam tanda larangan parkir tersebut? Bunyi demikian, "Siapa yang memarkirkan mobilnya di tempat ini diharuskan berkhotbah pada hari Minggu berikutnya.
            Melalui pembahasan dalam nats ini, setiap kita diingatkan kembali akan hak dan tanggung jawabnya dalam memberitakan firman Tuhan. Mengapa firman Tuhan harus diberitakan secara benar? Untuk memudahkan kita mengingatnya, ada 3 M yang menjadi alasannya.

Apakah yang menjadi alasan mengapa kita harus memberitakan firman Tuhan?

1. Mandat Allah (ayat 1-2).

-          Panggilan berkotbah adalah panggilan setiap orang percaya. Memang dalam surat ini secara khusus Paulus memberi mandat kepada Timotius untuk memberitakan firman Tuhan, tetapi perintah atau mandat untuk memberitakan firman Tuhan, bukan berasal dari Paulus, tetapi dari Allah (lihat ayat1-2 band. Mat. 28:18-20; Mrk. 16;15; Kis.1:8). Begitu pula cakupannya, bukan semata ditujukan kepada Timotius, tetapi juga ditujukan kepada setiap orang percaya, karena setiap orang percaya adalah imamat yang rajani (band. 1 Ptr. 2:9). Ini konsep yang baru dan berbeda dengan era dalam Perjanjian Lama di mana pemberita firman Tuhan hanya sebatas kepada orang-orang tertentu (imamat meditorial).
-         Setiap orang percaya berhak dan bertanggung jawab untuk memberitakan firman Tuhan. Tetapi sebagai pemberita ada hal penting yang perlu diketahui agar memiliki pemahaman yang benar dalam memberitakan firman Tuhan. Nats di atas menunjukkan, ada empat hal yang perlu dicermati di balik perintah Allah demi terwujudnya kesadaran dari segenap umat untuk memberitakan firman Tuhan. Pertama, perintah ini bersifat penting dan mendesak. Paulus berkata, ”aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu” (ayat 1b). Mengingat penting dan mendesaknya pemberitaan firman Tuhan maka Paulus menegaskan agar pelaksanaannya tidak boleh ditawar-tawar, baik dalam situasi dan kondisi apapun – ”siap sedialah baik atau tidak baik waktunya” (band. ayat 2). Dan dua hal yang menjadi alasan mengapa pemberitaan firman Tuhan itu bersifat penting dan mendesak, yaitu: pertama, karena pemberitaan firman Tuhan membahas masalah kehidupan Allah sendiri (ayat 1) dan kedua, pemberitaan firman Tuhan membahas masalah kehidupan jemaat Tuhan (ayat 2-4).
-    Kedua, perintah ini bersifat sakral – ”Di hadapan Allah dan Kristus Yesus...” (ayat 1a). Perintah ini kian menjadi sakral di mana Paulus mengungkapkan pernyataan, ”Demi penyataan-Nya dan demi kerajaan-Nya” (ayat 1c). Gagasannya seperti seseorang yang sedang bersumpah!
-    Ketiga, perintah ini bersifat imperative bukan alternative. Dalam gramatikal Yunani ditegaskan bahwa perintah untuk memberitakan firman Tuhan bersifat wajib untuk dilaksanakan, bukan bersifat usulan atau sekedar saran. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menekankan perintah itu dengan menggunakan partikel ”lah.” Partikel ”lah” berfungsi untuk memberi penegasan terhadap kata yang ada di depannya. Jadi, perintah memberitakan firman Tuhan perlu untuk ditaati oleh umat Tuhan secara seksama.
-    Dan yang keempat, perintah ini harus dilakukan dengan penuh semangat. Kata Yunani ”kerrusso” yang diterjemahkan ”beritakanlah..” (ayat 2), sebuah kata kerja yang berarti ”memproklamirkan”. Penggunaannya untuk menunjukkan seorang utusan yang diutus oleh Raja untuk menyampaikan berita yang sangat penting dan mendesak untuk diketahui oleh segenap masyarakat. Seorang pemberita firman Tuhan harus bersemangat dan bersuka cita saat menyampaikan firman Tuhan. Ia juga harus menyadari bahwa dirinya adalah utusan yang harus mewakili dan menyampaikan sesuatu dari sang pengutus, bukan menyampaikan sesuatu dari dirinya.


2. Mendatangkan Keselamatan (ayat 3-4).

-         Alkitab adalah berita keselamatan dan kebenaran Allah yang memerdekakan (lihat ayat 4 band. Yoh. 8:32). Firman itu harus diberitakan kepada setiap orang agar menjadi pedoman bukan  sebagai kenang-kenangan, sehingga iman mereka bertambah kian dewasa (Rm. 10:17) dan tidak bercacat cela (1 Tim. 6:14). Barang siapa yang menerima firman Tuhan yang didengar saat firman itu diberitakan akan menjadi "alat pacu" untuk meresponi keselamatan dan pemateraian Roh Kudus (Ef. 1:13). Dan penghayatan terhadap firman Tuhan akan membuat hidupnya kian bertambah baik (lihat Kis. 17:11). Begitu pula dengan damai sejahtera yang menyelubungi hati adalah hasil yang diperoleh akibat penerimaannya akan firman Tuhan.
-         Timotius memiliki seorang ayah kafir, tetapi ibunya Eunike dan neneknya Lois adalah orang percaya yang menuntun dia kepada keselamatan (band. 2 Tim. 1:5). Firman Tuhan yang diajarkan kepadanya sejak di usia dini menyebabkan Timotius meresponi keselamatan dari Allah (baca 2 Tim. 3:15b; band. Ef. 1:13; Rm. 10:14-15). Selanjutnya, Paulus kian melengkapi Timotius dengan pengajaran yang benar dan pola hidup yang selaras dengan kebenaran firman Tuhan (band. 2 Tim. 3:10, 14).
-        Penginjil terkenal di era tahun 70-an, Billy Graham pernah melakukan ”check sound” sebelum kotbah KKR di stadion Wembley, Inggris. Dia menyuruh seorang ”cleaning service” di stadion itu untuk mendengar kejelasan suaranya tanpa menggunakan micro phone. Kemudian Billy Graham memperkatan Injil Yohanes 3:16, setelah yang ketiga kalinya ayat itu diperkatakan oleh Billy Graham spontan pembersih stadion itu datang menghampiri lalu tersungkur sambil menangis untuk meminta agar Billy Graham sudi membaptiskan dirinya.
-    Ijinkan saya mengingatkan anda bahwa kebutuhan manusia yang utama adalah keselamatan. Apalah artinya kaya raya hidup di dunia, tetapi menderita sensara di neraka. Hidup di dunia adalah sementara, setelah kita wafat, belum berakhir segalanya. Masih ada dunia kekal yang mana setiap orang akan menuju ke sana. Saat ini kita hidup di dunia hanya sementara, tetapi bermilyaran tahun kita akan hidup di "planet" kekekalan. Sudahkan anda memastikan bahwa nantinya anda berada di planet kehidupan kekal (surga) atau di planet kematian kekal (neraka)? Surga dan neraka bukan ditentukan nanti, tetapi sekarang. Selagi kita hidup pada dasarnya kita sedang memilih suatu tempat di mana kita nanti berada. Jangan sampai terlewatkan, menyesal kita nantinya.


3. Mentransformasikan Kehidupan (ayat 5).

-         Mari sejenak kita mencermati kisah nyata di bawah ini, sehingga segar kembali untuk mengikuti pembahasan dalam poin ini. Seorang Ateis berkata kepada seorang kepala suku di Afrika ketika melihat anaknya sedang membaca Alkitab. Dengan sikap mengejek ateis tersebut sesumbar berkata, ”Kenapa kau ijinkan anakmu membaca Alkitab, itu buku jelek dan tidak masuk akal,” Lalu kepala suku berkata kepada Ateis itu, ”Karena Alkitab yang telah dibacanya itu maka kehidupannya mengalami perubahan. Sebelumnya ia adalah seorang yang jahat, pemarah dan penuh kebencian, tetapi sekarang ia berubah secara drastis. Kalau dahulu, bila dia melihat kamu bersikap seperti ini, pasti kamu sudah dimakannya karena sebelumnya dia adalah seorang penjagal manusia. Kalau Alkitab itu buku yang jelek dan tidak baik kenapa hidupnya bisa menjadi lebih baik?”
-        Kondisi manusia di saat Paulus menuliskan surat ini, sedang mengalami kemerosotan moral. Ada 19 ciri kemerosotan moral yang sedang terjadi saat itu, yaitu: mencintai diri sendiri, pendusta, sombong dan lainnya (baca selengkapnya dalam 2 Tim. 3:1-9). Paulus menegaskan bahwa kemerosotan moral itu dapat diantisipasi melalui pemberitaan firman Tuhan yang akan mentransformasikan kehidupan bagi siapa saja yang dengan segenap hati mendengarnya (2 Tim. 3:16-17 band. Rm. 10:17). Itu artinya, tidak satu pun buku yang dapat mengubahkan hidup manusia kecuali Alkitab.
-        Tetapi Paulus juga menegaskan bahwa upaya transformasi kehidupan itu harus dibarengi dengan cara penyampaian firman Tuhan yang baik dan benar serta keteladan hidup dari sang pengkotbah yang mencerminkan firman Tuhan yang telah dikotbahkannya. Frase ”kuasailah dirimu dalam segala hal” (ayat 5), memberi indikasi bahwa bahwa pengkotbah bukan semata menguasai teknik berkotbah tetapi juga mampu menguasai prilakunya. Dalam suratnya yang lain, Paulus mengingatkan Timotius akan konsekuensi penolakan dari jemaat bila hidupnya tidak seperti yang dikotbahkannya (lihat 1 Tim. 4:16 band. 1 Kor. 9:27). Bukankah kotbah yang hidup itu adalah kehidupan dari sang pengkotbah itu sendiri? Gagasan itulah yang sedang ditekankan oleh rasul Paulus melalui teks ini, sehingga kehidupan umat Tuhan mengalami transformasi oleh pemberitaan firman Tuhan. So, preach the Word of God!

8 komentar:

  1. sip pak,,, hehehe tapi sekarang sulit ditemukan orang yg mau bersaksi secara oral ,,, meskipun itu sesama kristen juga ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin karena nggak tahu bagaimana menyampaikannya. Sudah 3 tahun ini aku konsen pada sekolah berkotbah praktis yang aku selenggarakan di berbagai kota. Mari bergabung untuk melaksanakannya di kota anda, sehingga anda akan menemukan bahwa berkotabah itu adalah hal yang tidak terlalu susah. Tuhan memberkati

      Hapus
  2. That's GOod saya diberkati

    BalasHapus
  3. Saya mau menjadi pengkotbah tapi sy tdk pandai berbicara ,tolong bagaimana cara belajarnya tks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mari kita perbanyak membaca buku kerohanian, dan berdoa sebelum membaca, kita pasti dimampukan. Ada banyak Allah memilih hambaNya untuk pemberita firman Tuhan yang tidak mampu, tapi dia dimampukan karna tekun dalam doa serta usaha.

      Hapus
  4. Ini no wa sy 0812 860 80 779 ,barangkali pak pdt mau membagikan ilmunya ,agar sy dpt dipakai untuk menjadi alatNYA.

    BalasHapus
  5. Sy seorang sintua di salah satu Gereja kesukuan dan sy sering berkotbah kekurangan sy bahwa sy harus punya catatan kecil unk memandu sy unk berkotbah!tanpa catatan sy bisa bleng!! Tol tips nya pak!! Mks sblumnya

    BalasHapus
  6. CASINO ROAD - Mapyro
    LAS VEGAS HOTEL, NV - OCTOBER 2021 - 순천 출장안마 Find your way around the 충주 출장마사지 casino, find where everything is located with 삼척 출장샵 real 사천 출장샵 dealers, and see just what's new. 대전광역 출장마사지

    BalasHapus