Jumat, 13 Januari 2012

Mesias Yang Dinubuatkan Itu Sudah Datang


 Mesias Yang Dinubuatkan Itu Sudah Datang 
 Oleh: Pdt. Rudy R. Sirait, S.Th, MA.CE 



Konon katanya Ronggo Warsito orang pintar dari Jawa Tengah itu bisa meramal tentang tanggal kematiannya secara tepat. Memang ada beberapa manusia yang mampu meramal apa yang akan terjadi dalam kehidupannya. Tetapi belum pernah ada dan tidak akan pernah ada seorang pribadi yang hidupnya sedemikian penuh dengan nubuatan, seperti Yesus Kristus.
Pemahaman kita tentang Pribadi dan karya Yesus Kristus yang diinformasikan oleh Perjanjian Baru tidak akan dapat menjelaskan secara komprehensif bila tidak didukung atau dilandasi oleh Perjanjian Lama. Dalam artian lain, doktrin Kristologi dalam Perjanjian Baru tidak akan utuh (solid) bila tidak melihat latar belakang Perjanjian Lama. Oleh karena itu sangatlah perlu memperhatikan aspek nubuatan Perjanjian Lama tentang Yesus Kristus yang secara akurat digenapi dalam Perjanjian Baru.


1. Nubuatan Tentang Kelahiran Yesus Kristus.

            Perjanjian Lama sangat jelas menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang dalam bahasa Ibraninya disebut sebagai Elohim. Dalam nubutan tentang penjelmaan-Nya, Yesus disebut sebagai Elohim (Tuhan) yang perkasa (lihat Yes. 9:5-6). Perjanjian Baru menyatakan bahwa Elohim yang dinubuatkan itu sama dengan Theos dalam Perjanjian Baru (band. Rm. 15:6; Ef. 5:5, 20; 2 Ptr. 1:1).
            Zakaria menyebutkan bahwa yang ditikam oleh bangsa Israel adalah Allah yang juga lazim dalam bahasa Ibrani disebut dengan Yahweh (Za. 12:8-10). Rasul Yohanes menguraikan dan menunjukkan bahwa Yesus adalah Yahweh (Why. 1:7). Raja Daud juga menegaskan tentang suatu kenyataan yang akan dialami oleh Yahweh (Mzm. 68:19). Selanjutnya dalam Perjanjian Baru, Paulus menegaskan bahwa kenyataan yang dialami oleh Yahweh itu terjadi pada Yesus Kristus (Ef. 4:8-10).
            Nabi Yesaya menubuatkan bahwa yang dijanjikan Allah sebagai pengharapan Mesias dalam Perjanjian Lama dipanggil sebagai Yahweh dan Elohim (Yes. 40:3). Dalam Lukas 3:4-6, dijelaskan secara seksama bahwa umat Allah diperingatkan untuk menyediakan jalan bagi Kurios atau Yahweh dan kelak semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan (Theos).
            Adonai adalah sebutan Perjanjian Lama yang dipakai dengan pengertian Tuhan maupun Tuan (Mzm. 110:1). Perjanjian Baru secara eksplisit menyatakan bahwa Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Tuan bagi seluruh manusia dan malaikat ciptaan Allah (band. Mat. 22:44; Mrk. 12:36; Luk. 20:43; Kis. 2:34-35; Ibr. 1:13; 10:1).
            Sebutan lainnya untuk Allah dalam Perjanjian Lama adalah Imanuel (Yes. 7:14). Asumsi bahwa Imanuel adalah anak dari Raja Ahas atau anak Nabi Yesaya akan menjadi runtuh dan berbenturan bila melihat dua hal ini, yakni: Pertama, Imanuel dilahirkan oleh seorang perawan (Yes. 7:14). Pemakaian kata ganti feminine (of whom) yang dipakai oleh Matius menunjukkan serta menegaskan bahwa kelahiran Yesus hanya dari Maria saja, tidak sama sekali dari Yusuf (band. Mat. 1:16). Kedua, adanya predikat agung yang lazim menjadi sebutan bagi  Allah dan tidak mungkin disandang oleh manusia biasa yaitu: Penasihat ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal dan Raja damai (lihat Yes. 9:5-6). Mana mungkin dua hal di atas bisa dihubungkan untuk anak Raja Ahas atau pada manusia lainnya? Dalam Perjanjian Baru, Matius menyatakan secara tegas bahwa Imanuel yang dimaksudkan oleh nabi Yesaya itu adalah Yesus Kristus (lihat Mat. 1:23).


2. Nubuatan Tentang Kelahiran Yesus Kristus.

            Kelahiran Yesus Kristus pertama kali dinubuatkan setelah manusia pertama Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Musa memberi indikator perihal jenis kelamin-Nya yang adalah seorang laki-laki dan benih-Nya adalah dari Roh Kudus, bukan berasal dari benih sperma manusia yang dilahirkan oleh seorang perawan (Kej. 3:15).
            Sekitar tujuh ratus tahun sebelum kelahiran-Nya, nabi Yesaya mengulang nubuatan itu bahwa Yesus akan dilahirkan oleh seorang perawan (Yes. 7:14). Dua ratus tahun kemudian nabi Mikha memastikan bahwa Bethlehem adalah kota tempat kelahiran Sang Mesias (Mi. 5:1). Tampaknya nubuatan tentang kelahiran-Nya menjadi berita dan ajaran yang ramai didiskusikan dan dinantikan oleh umat Allah pada saat itu (Dan. 9:25-27).
Untuk memastikan bahwa yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama itu adalah Yesus Kristus maka Perjanjian Baru mendasari argumentasi dengan mencantumkan silsilah Yesus Kristus. Matius mendata silsilah menurut garis keturunan dari Maria, ibu-Nya Maria (Mat. 1:1-17), sedangkan Lukas mendata silsilah-Nya menurut garis keturunan dari Yusuf (Luk. 3:23-38). Pencatatan silsilah bersifat penting dalam memastikan nubuatan Perjanjian Lama. Silsilah juga sebagai pembuktian bahwa nubuatan Perjanjian Lama sangat jelas dan secara akurat digenapi dalam Kristus Yesus.
            Ada beberapa hal lainnya yang dinubatkan oleh Perjanjian Lama tentang kelahiran-Nya dan secara tepat digenapi dalam Perjanjian Baru. Pertama, Perjanjian Baru juga secara tepat menyebutkan Betlehem sebagai tempat kelahiran Yesus yang telah dinubuatkan oleh Perjanjian Lama (Mat. 2:4-6; Luk. 2:4-6 band. Mi. 5:1). Kedua, Perjanjian Baru juga secara tepat menyebutkan tanda kelahiran-Nya melalui perawan atau anak dara. Hal ini memastikan bahwa nubuatan Musa dan Yesaya sangat tepat menunjuk kepada Yesus Kristus (Mat. 1:22 band. Kej. 3:15; Yes. 7:14).
            Pemahaman bahwa istilah “anak dara” atau “perawan” menunjuk kepada pengertian kehamilan seorang perempuan yang masih muda belia semata akan berbenturan atau kontradiksi dengan informasi bahwa perawan itu bukan hamil oleh benih sperma manusia tetapi dari benih Roh Kudus (band. Mat. 1:18). Matius memberi penegasan bahwa Maria tetap perawan selama mengandung Yesus karena ia tidak pernah bersetubuh dengan Yusuf suaminya sampai ia melahirkan Yesus Kristus (lihat Mat. 1:25).
            Membicarakan perihal “keperawanan” Maria, pastilah beresiko tinggi timbulnya rasa ketidak-puasan mengenai logis dan praktisnya. Menurut hemat saya, itu adalah hal yang wajar dan itulah yang dinamakan misteri. Misteri bukan tidak ada faktanya, tetapi tidak mengetahui faktanya secara seksama; bukan faktor tidak ada, tetapi tidak tahu. Makanya ada pernyataan bijak berkata demikian, “Bila kita membicarakan pribadi dan karya Allah, maka kita bisa kehilangan akal budi, tetapi bila kita mengabaikannya maka kita akan kehilangan hidup kekal.” Dan Alkitab secara tegas menyatakan bahwa Allah bukan untuk dimengerti, melainkan untuk dipercayai.
            Hal ketiga, tahun kelahiran Yesus yang dinubuatkan oleh Perjanjian Lama juga digenapi secara pasti dalam Perjanjian Baru. Yesus Kristus dilahirkan sebelum kejatuhan Yerusalem (Kej. 49:10). Sejarah mencatat bahwa kejatuhan Yerusalem terjadi pada tahun 70 Masehi oleh jendral Titus. Daniel bernubuat perihal tujuh puluh kali tujuh masa. Dan enam puluh sembilan kali tujuh masa secara akurat sudah digenapi hingga saat kematian Kristus di kayu salib (Dan. 9:24-27). Masa tribulasi yang kelak terjadi setelah kedatangan Yesus menjemput gereja-Nya di awan-awan permai adalah penggenapan satu kali tujuh masa yang tersisa itu.


3. Nubuatan Tentang Kehidupan Yesus Kristus.

            Perjanjian Lama menubuatkan bahwa kedatangan dan pelayanan Yesus Kristus di dunia diawali oleh seorang utusan (Yes. 40:3; Mal. 3:1). Perjanjian Baru menyebutkan bahwa utusan yang mendahului-Nya itu adalah Yohanes Pembaptis (Mat. 3:3; 11:10-11; Mrk. 1:2; Luk. 7:27).
            Selama hidup di dunia, Yesus Kristus menggenapi fungsi dan pekerjaan-Nya sebagai Nabi seperti yang dinubuatkan oleh Perjanjian Lama (Ul. 18:15-18), dan semuanya itu secara tepat digenapi dalam Perjanjian Baru (Yoh. 1:21; 4:29; 5:46; 8:28; 14:24; Kis. 3:20-23). Mesias juga disebut sebagai Raja (Kej. 49:10; Bil. 24:17; 2 Sam. 7:12-16) dan digenapi dalam Lukas 1:31-33. Fungsi-Nya sebagai Imam yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama (1 Sam. 2:35; Mzm. 110:4; Za. 6:13) dan nubuatan itu digenapi dalam kitab Ibrani 5:6.
            Nabi-nabi Perjanjian Lama juga menubuatkan kehidupan Yesus Kristus akan ditandai banyak mujizat (Yes. 35:5-6 band. Yoh. 5:36). Dan hampir separuh isi Injil mencatat perihal nubuatan yang dilakukan oleh Yesus Kristus. Yesus mengajar dengan penuh kuasa (Mat. 7:28; 22:33; Mrk. 11:18; 12:37) persis seperti yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya (Yes. 11:2-3).


4. Nubuatan Tentang Kematian, Kebangkitan Dan Kenaikan Yesus ke Surga.

          Nubuatan tentang kematian Yesus Kristus terdapat di dalam banyak nats dalam Perjanjian Lama, khususnya dalam Mazmur 22 dan Yesaya 53. Nabi Yesaya bernubuat bahwa Yesus ditolak oleh umat-Nya (Yes. 53:3). Nabi Zakaria menubuatkan bahwa Yesus dijual seharga tiga puluh keping perak (Za. 11:12).
            Ketika dihadapan para penuduh Yesus tetap diam (Yes. 53:7). Dihina dan dihindari (Yes. 53:3). Tangan dan kaki-Nya ditusuk (Mzm. 22:17). Diberi minum anggur masam (Mzm. 69:22). Lambung-Nya ditikam (Za. 12:10). Pakaian-Nya diundi (Mzm. 22:19). Yesus dibuburkan di antara orang mati (Yes. 53:9). Menjadi korban persembahan untuk menanggung dosa manusia (Yes. 53:5-12). Dibangkitkan dari kematian pada hari yang ketiga (Mzm. 16:10) dan naik ke surga serta duduk di sebelah kanan Allah Bapa (Mzm. 68:19). Dan semua nubuatan-nubuatan Perjanian Lama perihal kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga sudah digenapi dan dicatat secara jelas dalam kitab Perjanjian Baru.
            Tidak satupun nubuatan Perjanjian Lama tentang kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus ke surga yang tidak digenapi dalam Perjanjian Baru. Secara komplit, akurat dan tegas mereka menyatakan nubuatan dan memberi informasi tentang penggenapan nubuatan itu tepatnya hanya kepada Yesus Kristus. Hal itulah yang mendorong saya untuk menyimpulkan bahwa secara keseluruhan isi atau tema dari Alkitab adalah Yesus Kristus. Isi atau tema Perjanjian Lama adalah nubuatan Yesus Kristus, sedangkan isi dari Perjanjian Baru adalah penggenapan-Nya. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk meragukan bahwa Mesias yang dijanjikan Allah itu adalah Yesus Kristus. Pemahaman anda akan hal ini mendorong lahirnya sikap, semangat dan kekhusukan dalam menyambut hari kelahiran-Nya di muka bumi ini.

1 komentar:

  1. Kasihan deh orang ISRAEL masih nanti-nantikan Mesias

    BalasHapus